Tips Gabah Bernas Tanpa Pestisida
Sebenarnya bukan hal baru bagi sobat semua yang sudah mahir dalam dunia nutrisi tanaman dan juga melek akan teknologi pertanian. Dalam kesempatan ini saya akan posting terkait hasil percobaan saya sendiri, bukan percobaan resmi yang detail dengan parameter-parameter penelitian dan variabel penelitian yang rumit akan tetapi lebih tepatnya trial eror atau coba-coba alhasil memberikan hal yang positif.
Awal mula ada ide untuk mencoba percobaan ini karena ketergantungan para petani kita akan nutrisi instan dari pabrikan dan juga yang 2 in 1 dengan pestisida, seperti fungisida pembernas gabah yang sangat populer dikalangan petani yang mana merek-mereknya sudah menjamur. Testimoni dari beberapa teman yang sering memproses gabah untuk dijadikan beras berkualitas mengatakan bahwa fungisida pembernas gabah mengakibatkan beras mudah patah. Akan tetapi semua itu tergantung selera dari sobat-sobat, terkadang masalah varietas dan banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas gabah yang dihasilkan. Efek positif lainnya dalam hal ini adalah mengurangi residu pestisida di dalam bulir padi sehingga secara tidak langsung kita sudah berupaya untuk hidup yang lebih sehat lagi....Resep nutrisi pembernas bulir gabah yang sudah saya pakai adalah sebagai berikut:
- GA3 untuk memperpanjang masa bunting sehingga diperoleh malai yang panjang dan besar.
- Mono Kalium Phosphate untuk suplai unsur P dan K yang mana memiliki andil besar dalam proses pembuahan.
- Calsium Boron yang memiliki fungsi memperbaiki kualitas buah dan mencegah kerontokan.
- Untuk aplikasi pada saat padi mulai bunting, dan diulang pada saat padi mulai merunduk atau fase pengisian malai akan tetapi GA3 tidak dipakai dan di tambah dengan Atonik untuk menambah berat bobot bulir padi.
Biaya yang dikeluarkan dengan aplikasi nutrisi pembernas bulir padi seperti diatas sangatlah ekonomis sehingga tidak menguras kocek. Demikian sekelumit pengalaman yang bisa saya bagikan untuk sobat-sobat semua.