Siapa diantara kita yang tidak punya masa lalu. Tak ada satupun yang hidup di dunia ini yang tak memiliki masa lalu. Namun apakah sama diantara kita dalam memaknai masa lalu yang pernah terjadi dalam goresan kisah hidup kita?? Tentu tidak sama karena setiap individu memiliki cara pandang dan pemaknaan yang berbeda terhadap sesuatu hal, tergantung dari sisi yang sebelah mana melihatnya, atau mungkin melihatnya dari segala sisi yang tentunya akan menjadi sebuah kesimpulan yang sangat bijak.
Sebenarnya bukan masalah, apapun pengertian kita tentang masa lalu, akan tetapi sedikit banyak pengertian yang yang mendasari pemikiran tentang makna masa lalu akan berpengaruh kepada cara pandang kita ketika berjalan melalui liku-liku jalan kehidupan ini. Mengapa demikian.... apapun yang mendasari keyakinan kita tentang masa lalu merupakan cerminan cara berjalan kita dimasa mendatang. Tidak percaya??? Coba sobat semua merenung sejenak.... ternyata masih bingung juga.... memaknai tentang setiap kejadian dalam perjalanan kehidupan tentunya butuh waktu yang tidak sebentar. Merenung berbeda dengan diam sejenak untuk memikirkan sesuatu, merenung lebih kepada memhami, mendalami, dan memikirkan dengan hati apa yang menjadi bahan renungan.
Saya sendiri memaknai masa lalu setidaknya menjadi dua yakni sabagai sejarah dan sebagai kenangan. Kenapa masa lalu sebagai sejarah? Seseorang yang menganggap masa lalu sebagai sebuah pijakan untuk lebih baik kedepannya, mengambil hikmah dari semua peristiwa yang sudah pernah dilaluinya sebagai pelajaran dimasa yang akan datang tentunya agar tak mengulangi apa-apa yang pernah menjadi kesalahan dimasa lalunya. Dan kenapa pula masa lalu sebagai kenangan? Seseorang yang mengartikan masa lalu sebagai cerita indah yang pernah dilaluinya dan akan selalu diingat dan dikenang sepanjang masa hidupnya.
Persoalan yang akan saya tekankan disini adalah cara penempatan pengertian masa lalu dengan tepat, sehingga kita tidak dirugikan dengan pemaknaan yang tidak pada tempatnya. Suatu contoh...... “Ada seorang cewek yang putus dengan pacarnya padahal telah berpacaran selama 5 tahun, parahnya nie cewek diputusin karena ditinggal menikah oleh cowoknya dengan cewek lain yang lebih segalanya dibanding dia, tentu sangat menyakitkan hati... terkadang hal ini membuat trauma yang berkepanjangan bagi si cewek tersebut, dan terdapat beberapa kasus yang sampai tua tidak menikah.”
Salah satu faktor paling besar yang mempengaruhi selesai atau tidaknya sebuah persoalan adalah pemikiran kita sendiri, ya salah satunya tentang pemaknaan konsep masa lalu yang sudah tertanam dalam diri kita sejak dulu. Dalam persoalan diatas si cewek menggunakan pemaknaan masa lalu sebagai kenangan yang tentunya kurang tepat dalam situasi yang seperti ini, mengapa?? Dengan menganggap putusnya dia-si cewek dengan pacarnya sebagai sebuah kenangan maka si cewek susah move on dari cowoknya, selalu dihinggapi perasaan trauma, dan takut untuk mencoba menjalin hubungan yang lebih serius dengan cowok lain. Lebih parahnya cewek yang seperti ini akan menganggap semua laki-laki di dunia ini sama, tidak ada yang bisa dipercaya. Ini berdampak sangat buruk bagi masa depannya. Beda jika si cewek mengartikan peristiwa ini sebagai sejarah, tentunya setelah cukup waktu menyelesaikan persoalan hatinya, dalam hal ini menata kembali hati yang telah runtuh dan terkoyak karena diputus pacarnya, maka pasti dengan mudah melewati hari-hari depannya tanpa perasaan trauma karena semuanya dianggap sebagai sebuah jalan yang memang harus dilalui untuk menemukan jodoh sejatinya dan mengambil hikmah dibalik kejadian tersebut.
Sebenarnya bukan masalah, apapun pengertian kita tentang masa lalu, akan tetapi sedikit banyak pengertian yang yang mendasari pemikiran tentang makna masa lalu akan berpengaruh kepada cara pandang kita ketika berjalan melalui liku-liku jalan kehidupan ini. Mengapa demikian.... apapun yang mendasari keyakinan kita tentang masa lalu merupakan cerminan cara berjalan kita dimasa mendatang. Tidak percaya??? Coba sobat semua merenung sejenak.... ternyata masih bingung juga.... memaknai tentang setiap kejadian dalam perjalanan kehidupan tentunya butuh waktu yang tidak sebentar. Merenung berbeda dengan diam sejenak untuk memikirkan sesuatu, merenung lebih kepada memhami, mendalami, dan memikirkan dengan hati apa yang menjadi bahan renungan.
Saya sendiri memaknai masa lalu setidaknya menjadi dua yakni sabagai sejarah dan sebagai kenangan. Kenapa masa lalu sebagai sejarah? Seseorang yang menganggap masa lalu sebagai sebuah pijakan untuk lebih baik kedepannya, mengambil hikmah dari semua peristiwa yang sudah pernah dilaluinya sebagai pelajaran dimasa yang akan datang tentunya agar tak mengulangi apa-apa yang pernah menjadi kesalahan dimasa lalunya. Dan kenapa pula masa lalu sebagai kenangan? Seseorang yang mengartikan masa lalu sebagai cerita indah yang pernah dilaluinya dan akan selalu diingat dan dikenang sepanjang masa hidupnya.
Persoalan yang akan saya tekankan disini adalah cara penempatan pengertian masa lalu dengan tepat, sehingga kita tidak dirugikan dengan pemaknaan yang tidak pada tempatnya. Suatu contoh...... “Ada seorang cewek yang putus dengan pacarnya padahal telah berpacaran selama 5 tahun, parahnya nie cewek diputusin karena ditinggal menikah oleh cowoknya dengan cewek lain yang lebih segalanya dibanding dia, tentu sangat menyakitkan hati... terkadang hal ini membuat trauma yang berkepanjangan bagi si cewek tersebut, dan terdapat beberapa kasus yang sampai tua tidak menikah.”
Salah satu faktor paling besar yang mempengaruhi selesai atau tidaknya sebuah persoalan adalah pemikiran kita sendiri, ya salah satunya tentang pemaknaan konsep masa lalu yang sudah tertanam dalam diri kita sejak dulu. Dalam persoalan diatas si cewek menggunakan pemaknaan masa lalu sebagai kenangan yang tentunya kurang tepat dalam situasi yang seperti ini, mengapa?? Dengan menganggap putusnya dia-si cewek dengan pacarnya sebagai sebuah kenangan maka si cewek susah move on dari cowoknya, selalu dihinggapi perasaan trauma, dan takut untuk mencoba menjalin hubungan yang lebih serius dengan cowok lain. Lebih parahnya cewek yang seperti ini akan menganggap semua laki-laki di dunia ini sama, tidak ada yang bisa dipercaya. Ini berdampak sangat buruk bagi masa depannya. Beda jika si cewek mengartikan peristiwa ini sebagai sejarah, tentunya setelah cukup waktu menyelesaikan persoalan hatinya, dalam hal ini menata kembali hati yang telah runtuh dan terkoyak karena diputus pacarnya, maka pasti dengan mudah melewati hari-hari depannya tanpa perasaan trauma karena semuanya dianggap sebagai sebuah jalan yang memang harus dilalui untuk menemukan jodoh sejatinya dan mengambil hikmah dibalik kejadian tersebut.
“Masa lalu adalah sejarah dan kenangan, masa sekarang adalah anugerah, masa depan adalah rahasia Tuhan Yang Maha Kuasa”
1 Komentar
ijin copas ya mas
Balaskatamomo.blogspot.co,id