Seringnya terjadi banjir dan kekeringan yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan, begitu juga dengan bidang pertanian yang juga mengalami banyak kerugian akibat banjir dan kekeringan antara lain turunnya tingkat produksi dan provitas menbuat target pengkatan produksi semakin sulit untuk dicapai.
Berbagai daya dan upaya pemerintah dalam memberikan bantuan untuk para petani yang mengalami kerugian akibat banjir dan kekeringan disambut gembira oleh para petani. Salah satu kriteria penerima bantuan dari pemerintah dalam hal ini bidang pertanian adalah mereka-meraka yang memiliki lahan puso. Apakah yang di maksud dengan puso itu sendiri??? Puso adalah keadaan dimana suatu pertanaman tidak menghasilkan dikarenakan kerusakan yang disebabkan oleh OPT (organisme pengganggu tumbuhan) dan dampak perubahan iklim atau yang sering disingkat dengan DPI antara lain: Banjir, Kekeringan, tanah longsor, gunung meletus, angin kencang dan lain-lain yang termasuk bencana.
Serangan WBC |
Akan tetapi pemberian bantuan puso dari pemerintah ini berdampak luar biasa bagi para petani. Sedikit-sedikit ada genangan air agak tinggi dipertanaman padi sudah dilaporkan puso, baru mulai ada serangan OPT sudah dilaporkan puso dengan luasan puluhan hektar. Padahal bertolak belakang dengan kenyataan yang ada dilapangan. Ironisnya lagi petugas terkadang juga terlibat didalamnya. Padahal jika dikaji lebih jauh, kerusakan akibat OPT dan dampak perubahan iklim itu memiliki klasifikasi tingkat penilaian masing-masing yang sudah ditetapkan pemerintah dalam upaya pengkategorian intensitas kerusakannya.
Mungkin banyak dari kita semua yang belum tahu ataupun pura-pura tidak tahu tentang definisi puso itu sendiri, akan tetapi seandainya sudah mengerti namun malah menjadikan kesempatan untuk memanipulasi pencairan bantuan pemerintah berarti sama dengan berharap puso menimpa diri kita sendiri. Dan bukan tidak mungkin suatu saat lahan yang sebenarnya tidak mengalami puso dan di laporkan puso akan benar-benar mengalami puso karena akibat dari harapan dan doa kita sendiri.
Terlepas dari beberapa fenomena puso yang terjadi saat ini, dibawah ini adalah kriteria-kriteria untuk penentuan tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh serangan OPT dan DPI .
Klasifikasi penentuan intensitas kekeringan
- Ringan (R) --- Tingkat kerusakan <25%
- Sedang (S) --- Tingkat kerusakan ≥25% - 50%
- Berat (B) --- Tingkat kerusakan ≥50% -85%
- Puso (P)--- Tingkat kerusakan ≥85%
Klasifikasi penentuan intensitas banjir
- Terkena (T) --- Umur tanaman <2 bulan, tergenang <3hari, ---Umur tanaman >2 bulan, tergenang namun tidak menunjukkan kerusakan fisik
- Puso (P) ---Tanaman tergenang dan menunjukkan kerusakan fisik sehingga mati
Kategori Intensitas serangan Hama
- Serangan Ringan bila tingkat serangan ≤25%
- Serangan Sedang bila tingkat serangan >25% - ≤50%
- Serangan Berat bila tingkat serangan >50% - ≤85%
Kategori Intensitas serangan Penyakit
- Serangan ringan bila tingkat serangan ≤11%
- Serangan sedang bila tingkat serangan >11% - 25%
- Serangan berat bila tingkat serangan >25% ≤85%
Sedangkan kategori puso untuk OPT (Hama dan penyakit) adalah diatas 85%
Besar harapannya dengan penulisan sedikit artikel ini agar sobat tani semua memahami tentang bagaiman kondisi pertanaman bisa dikategorikan ringan, berat, sedang, dan puso.
Karena apa yang terucap adalah DO’A, Maka berhati-hatilah dalam berucap
2 Komentar
Terhadap tingkat persentase kerusakan tanaman akibat DFI, bagaimana kriteria kerusakan fisik tanaman untuk menentukan tingkat kerusakan tersebut. Tks,
Balasassalamualikumm pak. bolehkah saya meminta referensinnya buat skripsi saya. hehehe
Balas