Nilaparvata Lugens Stal. Atau yang biasa dikenal dengan Wereng Batang Coklat (WBC) merupakan hama utama tanaman padi yang sangat populer, kepopuleran WBC mengalahkan populernya artis paling terkenal dinegeri ini. Setiap ada serangan WBC apalagi sampai Over Burn (Terbakar), dalam sekejap saja informasinya sudah kemana-mana.
Sebagai informasi bagi sobat tani semua apabila belum begitu familiar dengan yang namanya WBC, berikut adalah ciri dan karakteristik yang dimiliki WBC semoga memberikan kemudahan untuk mengenali hama populer yang satu ini.
- WBC memiliki ukuran lebih kecil dari butiran padi (2-4 mm).
- Bertempat dibagian pangkal tanaman dan di batang. Sedangkan untuk WBC biotipe 4 bisa sampai pada batang atas sampai dengan malai.
- Nimpa kecil berwarna putih dan semakin tua warna berubah menjadi kekuningan, coklat muda dan akhirnya menjadi coklat yang terbagi menjadi beberapa instar.
- WBC memiliki 2 bentuk sayap yaitu sayap panjang (makroptera) dan sayap pendek (brakiptera).
- Makroptera indikator populasi pendatang dan emigrasi, kondisi yang belum begitu mengkhawatirkan namun harus selalu diwaspadai keberadaannya.
- Sedangkan brakiptera populasi menetap yang harus segera dikendalikan. WBC brakiptera cenderung gemuk, buntek, berperut buncit dan tanpa sayap. Dalam fase ini WBC sudah cocok dengan habitat yang ditempatinya dan mulai melakukan serangannya yaitu menghisap batang tanaman padi.
- Kemampuan WBC dalam beradaptasi yang tergantung dengan katahanan varietas, dengan membentuk biotipe baru.
- Populasi WBC akan mengalami peningkatan yang signifikan karena aplikasi insektisida yang tidak diijinkan yang dapat menimbulkan resusgensi.
Perkembangan WBC sangat cepat dikarenakan: Siklus hidup yang pendek, sekitar 25 hari. Memiliki daya reproduksi tinggi (setiap betina bisa beranak 300 ekor). Dan mampu bermigrasi (yang bersayap dapat terbang selama 30 hari sejauh 200 km), ada yang numpang truk, numpang bus antar kota dan lain-lainnya.
Wereng Batang Coklat |
WBC memiliki bentuk dan ciri serangan yang unik dan ganas tentunya. Jika terdapat populasi dan embun jelaga (seperti kotoran berwarna hitam di pangkal batang) mengindikasikan WBC sudah mulai menyerang tanaman padi. Dan apabila intensitas serangan WBC sudah parah dengan populasi yang sangat tinggi akan akan menyebabkan tanaman mengering seperti kehabisan cairan dan mati sebutan kerennya Over Burn.
Teknik Pengendalian WBC
Dalam konsep pengendalian hama penyakit tanaman tidak boleh keluar dari prinsip pengendalian hama terpadu yang sering dikenal dengan PHT banyak hal yang penting untuk diperhatikan dalam penerapan prinsip PHT.
- Pelestarian musuh alami : laba2, kepik mirid, anggang2, kumbang karabid, kumbang coccinellid dan capung.
- Sminimal mungkin penggunaan pestisida yang mengganggu habitat musuh alami apabila terpaksa menggunakan pestisida dengan memperhatikan jenis yang tepat sesuai OPT sasaran, dosis, konsentrasi, cara dan waktu aplikasi.
- Hindari penggunaan pestisida dengan bahan aktif Alfa Sipermetrin, sipermetrin, dan yang berbau sipermetrin karena akan mengakibatkan Overburn di generasi berikutnya.
- Penggunaan varietas tahan yang berlabel.
- Pemiyakan pada pertanaman padi yang memiliki populasi WBC tinggi. WBC tidak menyukai dan akan mati pada suhu panas tinggi akan tetapi akan berkembangbiak dengan pesat pada suhu rendah dan kelembapan tinggi.
- Penerapan teknik aplikasi pestisida dengan 5 tepat
- Perhatikan letak OPT yang akan dikendalikan. Letak WBC berada di pangkal batang jadi jangan aplikasi pestisida dari atas akan tetapi dari bawah yaitu dengan menempatkan spuyer Hand sprayer di antara pangkal batang tanaman padi.
- Pengeringan petakan, hal ini dilakukan untuk mengurangi tingginya kelembaban di pangkal tanaman.
- Gunakan pola tanam dengan jarak tertentu misalnya Legowo.
- Rotasi tanaman atau rotasi varietas perlu dilakukan pada daerah endemis WBC
Itulah sobat beberapa teknik pengendalian WBC menurut pengalaman sendiri, tidak ribet sebenarnya, akan tetapi perlu ketelitian dan kewaspadaan yang lebih dalam menangani OPT yang satu ini
0 Komentar