SIAPAKAH YANG PALING BENAR?

09.45 Add Comment
Siapakah-yang-paling-benarSering sekali terjadi perdebatan tentang suatu topik yang tidak ada ujung pangkalnya, masing-masing mengaku paling benar dengan pendapatnya dan paling sempurna. Suatu contoh topik tenaga dalam, mistik, Klenik, dan beberapa ritual keagamaan tertentu dan masih banyak lainnya. Mengapa hal seperti ini masih sering terjadi???

Keakuan atau superioritas yang muncul dari masing-masing orang merupakan salah satu penyebab paling dasar dari perdebatan. Yang paling parah adalah dengan kemenangan dalam debat membuat merasa paling benar dan paling sempurna. Sadar ataupun tidak ke-aku-an merupakan bentuk kesombongan. Lalu siapakah yang paling benar?

Setelah merenung dan berfikir dengan hati saya memiliki pengertian sederhana tentang sebuah kebenaran tanpa harus diakui sebenarnya memang benar atau salah karena kembali lagi ini adalah pengertian kebenaran menurut saya pribadi. “Jika sobat semua saya tunjukkan sebuah kolam kecil yang airnya jernih kelihatan bebatuan didasarnya dengan ikan-ikan yang menari indah. Percayakah sobat jika saya katakan bahwa kolam kecil itu sangat dalam sekali.... Tentu sobat semua tak akan percaya bahwa kolam kecil tersebut sangat dalam, hal ini tentu dengan beberapa fakta logis tentang kolam tersebut. Akan tetapi mengapa saya bilang kolam kecil itu sangat dalam sekali??? Karena saya pernah menyelam kedasar kolam tersebut dan memang sangat dalam sekali.“ Jika diantara sobat semua memang ingin tahu sebenarnya kolam kecil itu dangkal ataupun sangat dalam sekali jalan satu-satunya adalah dengan turun ke kolam kecil tersebut dan menyelaminya. Dari sedikit ilustrasi diatas tentunya sobat semua bisa memberikan kesimpulannya.

Dalam melihat tiang yang sama setiap orang akan memberikan penilaian yang berbeda jika ditanya tentang tiang tersebut. Mengapa demikian?? Karena perbedaan sudut pandang masing-masing orang, inilah yang membuat persoalan yang sebenarnya tidak ruwet menjadi ruwet karena mereka saling memaksakan apa yang nampak bagi mereka sebagai kebenaran.

Jika direnungkan dengan hati yang bersih kita akan menyadari bahwa sebenarnya yang paling benar adalah Tuhan Semesta Alam, sedikit saja kita manusia manusia merasa benar itu adalah bentuk kesombongan, sebaik apapun amal ibadah kita dengan kesombongan yang kecil dalam hati akan sia-sia semuanya, dengan kesombongan berarti kita merasa sempurna, merasa paling dari yang lain, dan yang paling berbahaya merasa setara dengan Yang Maha Sempurna. Wallahu a’lam.
“Ada persoalan yang harus dilogika dengan akal fikiran dan ada persoalan yang harus dilogika dengan Iman”

SANDI KEHIDUPAN - MAKNA DIBALIK SEBUAH SIMPUL

09.42 Add Comment

Simpul..... apakah yang terbersit dalam pikiran kita ketika mendengar kata “simpul”, sebagai orang awam pasti bilang “ikatan tali”, .... yaaah kurang lebihnya memang seperti itu, tapi untuk arti katanya berarti “ikatan pada tali atau benang”..... tak ada masalah kan dengan pengertian simpul.

Pernahkah sobat semua terfikirkan kalau semua yang kita lakukan sehari-hari memiliki makna tersembunyi yang mungkin jarang kita menyadarinya. Seperti sebuah surat yang harus dibuka dari amplop pembungkusnya kemudian dibaca baru setelah itu bisa dimengerti dan dipahami isi yang ada didalamnya.

Begitu pula dengan sebuah simpul, sederhana sekali,.... Hanya sebuah tali yang di kaitkan sedemikian rupa sehingga membuat kuncian yang sulit untuk dilepaskan. Mudah mungkin bagi kita untuk membuat sebuah simpul, seperti contoh sederhananya seorang tukang es cincau yang dengan lihainya mengikat plastik bungkus es cincau, tapi dibalik kemudahannya membuat simpul atau menali bungkus es tadi, kira-kira untuk melepaskan simpul bungkus es tadi mudah atau sulit??? Coba ingat-ingat sobat semua ketika minum es cincau bungkus?? Bagaimana cara kita minum es cincau bungkus tersebut?? Kebanyakan dari kita langsung sobek salah satu sisi ujung bungkusnya dan dikenyot, ada juga setelah disobek agak lebar kemudian ditaruh dimangkok atau digelas....

Pelajaran apa yang bisa diambil dari kasus diatas???

1.  Orang yang membuka sebuah ikatan atau simpul dengan perlahan-lahan mengurai simpul tersebut sampai dengan terbuka merupakan orang yang penyabar, tidak gegabah dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Mengembalikan sebuah situasi dan kondisi seperti sediakala sebelum suatu persoalan itu muncul. 
2.  Orang yang membuka sebuah ikatan atau simpul dengan cara menyobek, memutus(benang ruwet), atau bahkan membuang, merupakan kebalikan dari sifat yang pertama tadi, tidak sabaran, menginginkan semua serba cepat, ambisius tinggi. Dengan upaya apapun asalkan bisa sesuai dengan apa yang dikehendakinya. 
3.  Mudahnya membuat simpul atau menali dan sulitnya membuka simpulan merupakan suatu isyarat bahwa membuat masalah itu gampang, dan mengurai masalah itu membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian agar tidak ada yang tersakiti dan yang merasa dirugikan (“Win-Win Solution”). Jika kita menguraikan benang kusut dengan cara memotong kekusutan itu maka pasti cepat selesai akan tetapi pasti ada yang dikorbankan dan terbuang karena pemotongan tadi sehingga Mengembalikan sebuah situasi dan kondisi seperti sediakala sebelum suatu persoalan itu muncul tidak akan bisa terwujud.

Demikianlah makna dibalik sebuah simpul yang merupakan salah satu pesan kehidupan yang mencerminkan sosok seperti apa diri kita ini, tidak perlu teori yang berlebihan untuk memahami makna kehidupan, siapa dan seperti apa diri kita yang sebenarnya, menghayati dan meresapi setiap tindakan merupakan cara paling mudah untuk memahami semua bentuk makna sandi dan simbol kehidupan.
 
Melihat tengkuk kita sendiri suatu hal yang mustahil dilakukan, akan tetapi melihat bekas jejak kaki kita itu mudah untuk dilakukan
JustForex