5 Keuntungan Dan Manfaat Keong Mas

14.36 2 Comments

Keong-mas
Keong Mas
Keong mas atau biasa disebut kul (red.jawa) merupakan jenis keong yang sangat merugikan petani....”katanya siiihhh”.... Terlepas dari merugikan atau menguntungkan fakta yang terjadi memang keong mas ini memakan tanaman dalam hal ini padi yang berumur masih muda, atau masih dibawah umur 35Hst. Setelah umur tersebut keong mas tidak akan doyan lagi dengan yang namanya tanaman padi, hal ini dikarenakan batang tanaman padi sudah cukup keras untuk dimakan oleh keong yang tidak memiliki tulang gigi..(apa jadinya kalau keong punya tulang gigi....?????).

Pada fase ini kekhawatiran akan adanya serangan keong mas sudah berakhir, jika kita bicara tentang dampak negatif dari keong mas ini tentunya sobat semua sudah pada tahu, dan salah satunya disebutkan diatas tadi. Akan tetapi sudahkan sobat semua berfikir betapa besar manfaatnya keong mas ini bagi kita semua terutama para petani kita, atau mungkin salah satu diantara kita ada yang sudah merasakan manfaat dari keong mas ini. Yang perlu kita ingat bahwa didunia ini selalu ada dua hal yang selalu berpasangan seperti baik dan buruk, panas dan dingin, merugikan dan menguntungkan, nah inilah yang harus kita sadari di setiap permasalahan yang ada disekitar kita, demikian juga dengan keong mas yang selalu diberi label merugikan, padahal jika kita mau berfikir dan mengamati dengan jeli kondisi yang ada maka keong mas inipun juga memberikan manfaat dan keuntungan, terutama bagi sobat tani semua.

Inilah 5 keuntungan dan manfaat dari keong mas:

  1. Merupakan hewan yang memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga bisa di manfaatkan untuk membuat MOL atau Mikro Organisme Lokal untuk keperluan pemupukan tanaman di fase vegetatif. Pemanfaatan sebagai MOL biasanya disebut dengan MOL Keong Mas
  2. Membantu kita untuk membersihklan lumut-lumut kolam ikan, dengan memelihara keong mas di kolam ikan terutama yang berdinding cor/beton, akan tetapi tidak menutup kemungkinan juga untuk kolam tanah. Keong mas akan membersihkan lumut atau rumput yang biasanya tumbuh mengambang di atas air.
  3. Untuk makanan ternak, terutama bebek dan mentog, pemberian keong yang teratur akan mempercepat pertumbuhan bebek dan mentog, jika bebek petelur akan memperbanyak produksi telurnya.
  4. Sebagai makanan ringan. Bisa digoreng, ditumis, di botok atau dimasak yang lain (Nb. Bagi yang sudah terbiasa mengkonsumsi)
  5. Sebagai penyubur dan penggembur tanah sawah secara tidak langsung. Di sawah yang terdapat banyak populasi keong mas-nya akan memicu itik/bebek untuk berburu ditempat tersebut. Jika kita tidak meyadarinya, secara sepontan kita akan mengusir itik/bebek tadi karena meyebabkan bau tidak sedap dilahan sawah dan meyebabkan kaki gatal jika menginjak tanah sawah tersebut, itu karena kotoran bebek yang tertinggal di sawah. Akan tetapi dampak positifnya tentu lebih besar, antara lain:
  • Dengan desain kaki itik yang sedemikian akan membuat tanah lebih berlumpur lagi dengan kata lain memperbaiki textur tanah.
  • Kotoran itik pada saat disawah merupakan pupuk organik gratis tanpa harus membeli kesusahan menebar dan membawa kesawah.
  • Populasi Keong mas yang ada di sawah akan habis karena dimakan oleh itik, ini juga mengurangi tenaga yang harus dikeluarkan untuk mengendalikan keong mas baik dengan pengambilan keong maupun dengan aplikasi pestisida.
Nah bagi sobat semua yang masih menganggap keong mas itu merugikan, semoga dengan catatan kecil ini bisa memberikan sedikit tambahan informasi sehingga kita bisa memanfaatkan keong mas dengan sebaik-baiknya. Untuk pengendalian keong mas secara khusus bisa dilihat di artikel Rahasia Pengendalian Keong Mas

Cara Mudah Membuat PGPR Dari Akar Bambu

01.30 Add Comment

Apabila diterjemahkan kurang lebih menjadi demikian “Bakteri Perakaran Pemacu Pertumbuhan Tanaman atau disimngkat BP3T”. Sobat Tani semua sudah tidak asing lagi dengan yang namanya PGPR, atau mungkin malah sudah hafal dengan semua hal yang berkaitan dengan PGPR.Disini akan saya ulas sedikit lagi tentang PGPR mulai dari manfaat dan cara kerja sampai dengan cara pembuatannya. PGPR merupakan Campuran bakteri Pseudomonas Flourescence dan Bacillus Ploymixa yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan mengendalikan penyakit.

Cara kerja PGPR dalam peningkatan kualitas tanaman:

   Menekan Perkembangan penyakit (Bioprotectant)
  • Induksi ketahaman secara sistemik terhadap hama dan patogen.
  • Produksi siderofor dan antibiotik terhadap patogen perakaran
  • Kompetisi nutrisi terhadap patogen perakaran
Memproduksi fitohormon (BioStimulant)
  • IAA (Indole Acetic Acid)
  • Sitokini
  • Giberelin
  • Penghambat produksi etilen
Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman (Biofertilizer)
  • Meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan unsur N oleh PGPR pemfiksasi Nitrogen
  • Meningkatkan kemampuan pengambilan unsur besi oleh PGPR penghasil siderofor
  • Meningkatkan kemampuan penyerapan unsur S oleh PGPR pemfiksasi Sulfur
  • Menigkatkan ketersediaan P oleh PGPR pelarut Fosfat
  • Menigkatkan ketersediaan Mangan oleh PGPR pereduksi Mangan
Bahan utama (Starter)
  • Perakaran tanaman Bambu Tali dengan sedikit tanah yang masih menempel.
Bahan Media Dasar
  • Bekatul 1 Kg
  • Kapur sirih 100 gr
  • Gula merah 400 gr
  • Tepung ikan 100 gr
  • Terasi 100 gr
  • Air 10 lt
Cara pembuatan (Starter)
  • Akar bambu dipotong kecil-kecil dan dimasukkan kedalam botol plastik yang berisi air matang, rendam (inkubasi) potongan akar tersebut ±4 hari.
  • Saring potongan akar bambunya dan simpan airnya sebagai biang/Starter PGPR
  • Masukkan dalam botol, tutup rapat dan simpan untuk menunggu media PGPR selesai dibuat.
Cara Pmbuatan Media
  • Semua bahan 1-6 di rebus hingga mendidih.
  • Dinginkan sampai benar-benar dingin.
  • Saring larutan tersebut.
  • Campurkan Isolat/Starter PGPR dengan media dan simpan dalam jerigen yang tertutup rapat.
  • Di inkubasikan selama 12 hari (setiap hari tutup dibuka sesaat untuk mengeluarkan udara hasil fermentasi dan di goyang-goyang untuk mempercepat pembelahan sel bakgteri).
Cara Aplikasi PGPR
  • Campurkan 350ml PGPR dalam air 1 tangki.
  • Diaplikasikan pada lahan yang belum ditanami,
  • Aplikasi selanjutnya setiap minggu sekali mulai umur 14hst.
Demikian ulasan PGPR dan cara pembuatannya versi penulis yang pernah penulis coba dengan hasil yang maksimal. Apabila tanah mengalami asem-asemen aplikasi di kombinasikan dengan treatmen mengatasi tanah asem-asemen.

Cara membuat Bioaktivator dan Mol dari Bonggol Pisang

19.30 Add Comment
Semakin gencarnya kampanye pertanian organik tentunya harus di dukung oleh semua komponen yang terlibat dalam proses pertanian organik itu sendiri.Salah satu komponen yang tidak kalah penting dalam menunjang terlaksananyapertanian organik adalah ketersediaan saprodi terutama pupuk organik dalam hal ini pupuk organik di bedakan menjadi dua jenis, yaitu; pupuk organik padat dan cair.Pada kesempatan ini akan di bahas proses pembuatan Bioaktivator dan mol yang berfungsi sebagai pupuk organik cair dan bahan pembuat kompos.

Bahan yang kita butuhkan:

  • Buah pisang masak 1 buah ( pisang jenis apa saja )
  • Ares pisang lapuk 20 cm ( bukan dari pisang yang terkena penyakit )
  • Air cucian beras ( LERI ) 1 liter
  • Tetes tebu 100 cc / gula pasir 40 Gram ( 4 sendok makan )

Cara membuat bioaktivator:

  • Pisang dipotong kecil-kecil / lembut
  • Ares pisang dirajang dengan air leri
  • Campur dan aduk dalam wadah kemudian tutup rapat
  • Tunggu sampai 3 hari
  • Bila sudah berbau seperti TAPE bearti sudah    jadi / siap diaplikasi

Dosis pemakaian :

  • 2-5 cc / liter
  • 1-2 liter / ha
  • 500-1000 liter air / ha

Kegunaan  :

  • Sebagai pupuk organik cair
  • Sebagai Bio Aktifator ( bahan pembuatan kompos )

Apabila sobat semua berkeinginan untuk membuat kompos maka Mol ini bisa dipakai sebagai pengganti EM4 atau starter kompos yang lain. Sekian dulu untuk postingan kali ini, semoga bermanfaat.

Cara mengatasi tanah asem-asemen

13.11 Add Comment

    Sering kita jumpai tanah sawah disekitar kita berwarna biru gelap dengan textur berlumpur halus dan bau anyir, mungkin beberapa dari kita ada yang mangira ini adalah gejala tanah masam, akan tetapi setelah di cek pH nya ternyata normal dan ini biasa disebut asem-asemen. Apabila ditanami terutama tanaman padi akan mengalami gangguan pertumbuhan dengan beberapa ciri khusus sebagai berikut:
tanah asem-asemen
Tanah Asem-asemen
  • Daun bercak coklat kekuningan seperti berkarat
  • Pertumbuhan terhambat
  • Apabila di pupuk dengan N maka akan bertambah kuning dan mati.
  • Kondisi keasaman tanah normal cenderung basa.

Apabila sobat semua menemui atau mungkin dilahannya terdapat gejala yang demikian maka Pengendalian untuk kondisi tanah yang seperti ini saya sarankan adalah sebagai berikut:

  • Pemupukan N pertama menggunakan pupuk ZA.
  • Pencelupan akar  dalam larutan 2% ZnSO4 (20 g/liter air). 
  • Dipupuk dasar  15-20 kg ZnSO4/ha
  • Disemprot  larutan  0,5% ZnSO4 volume semprot 200 l/ha.
  • Pemupukan P dan K sesuai anjuran
  • Tanam Memberamo, Kali Mas dan lainnya yg toleran
Demikian  sedikit ulasan tentang tanah asem-asemen yang sering terjadi di lahan daerah saya dan dengan treatmen yang sudah saya sebutkan di atas pertanaman padi di lahan sekitar saya yang biasanya tidak panen karena asem-asemen, akhirnya bisa panen dengan hasil yang memuaskan. Hasil terbaik adalah dengan menambahkan PGPR dan MOL untuk pupuk organik cairnya sekaligus sebagai pembenah tanah untuk memperbaiki struktur tanah kita yang semakin miskin C organik.
JustForex