Tips Gabah Bernas Tanpa Pestisida

12.51 4 Comments
Sebenarnya bukan hal baru bagi sobat semua yang sudah mahir dalam dunia nutrisi tanaman dan juga melek akan teknologi pertanian. Dalam kesempatan ini saya akan posting terkait hasil percobaan saya sendiri, bukan percobaan resmi yang detail dengan parameter-parameter penelitian dan variabel penelitian yang rumit akan tetapi lebih tepatnya trial eror atau coba-coba alhasil memberikan hal yang positif.
Awal mula ada ide untuk mencoba percobaan ini karena ketergantungan para petani kita akan nutrisi instan dari pabrikan dan juga yang 2 in 1 dengan pestisida, seperti fungisida pembernas gabah yang sangat populer dikalangan petani yang mana merek-mereknya sudah menjamur. Testimoni dari beberapa teman yang sering memproses gabah untuk dijadikan beras berkualitas mengatakan bahwa fungisida pembernas gabah mengakibatkan beras mudah patah. Akan tetapi semua itu tergantung selera dari sobat-sobat, terkadang masalah varietas dan banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas gabah yang dihasilkan. Efek positif lainnya dalam hal ini adalah mengurangi residu pestisida di dalam bulir padi sehingga secara tidak langsung kita sudah berupaya untuk hidup yang lebih sehat lagi....

Resep nutrisi pembernas bulir gabah yang sudah saya pakai adalah sebagai berikut:

  • GA3 untuk memperpanjang masa bunting sehingga diperoleh malai yang panjang dan besar.
  • Mono Kalium Phosphate untuk suplai unsur P dan K yang mana memiliki andil besar dalam proses pembuahan.
  • Calsium Boron yang memiliki fungsi memperbaiki kualitas buah dan mencegah kerontokan.
  • Untuk  aplikasi pada saat padi mulai bunting, dan diulang pada saat padi mulai merunduk atau fase pengisian malai akan tetapi GA3 tidak dipakai dan di tambah dengan Atonik untuk menambah berat bobot bulir padi.
Biaya yang dikeluarkan dengan aplikasi nutrisi pembernas bulir padi seperti diatas sangatlah ekonomis sehingga tidak menguras kocek. Demikian sekelumit pengalaman yang bisa saya bagikan untuk sobat-sobat semua.

HIKMAH SEDEKAH DAN RAJIN IBADAH, PANEN BERLIMPAH

09.28 Add Comment
hikmah-rajin-ibadah-dan-sedekah
Ada sebuah kisah yang diceritakan oleh teman sekerja yang wilayah kerjanya bersebelahan sebut saja namanya Pak Haji. Di suatu hamparan persawahan yang luas di wilayahnya terdapat suatu petak sawah yang tidak begitu luas namun tanaman padinya tumbuh sangat normal, subur dan berbeda dengan yang ada disekitarnya, namun yang membuat heran adalah tanaman yang tumbuh lebih subur dari pada tetangganya itu tidak pernah diaplikasi dengan pestisida, padahal dipetak lain disekitarnya yang selalu diaplikasi dengan pestisida masih banyak yang rusak oleh serangan hama dan penyakit. Dengan melihat kondisi tersebut Pak haji yang kesehariannya menjadi petugas di bidang pertanian merasa sangat penasaran dan menelusuri siapa pemilik lahan tersebut. setelah bertanya kesana kemari akhirnya diperoleh juga informasi detil pemilik petak sawah yang selalu selamat dari serangan hama dan penyakit tersebut.
Pemilik tanaman padi tersebut ternyata adalah seorang petani biasa yang memiliki kondisi perekonomian menengah kebawah. Ada surau kecil di halaman rumahnya yang biasa dipakai warga sekitar untuk jamaah sholat lima waktu. Menurut warga sekitar, pemilik sawah ini sangat rajin beribadah, bangun malam pun tak pernah ketinggalan untuk mengajak warga sekitar melaksanakan sunnah qiyamul lail dengan mengumandangkan azan jam 3an dini hari. Keseharian orang ini juga baik dengan sesamanya, dan jika panen warga sekitar pasti ikut merasakan hasil panennya biarpun panen yang yang diperoleh tidak banyak dikarenakan sawahnya yang hanya sekitar 0,3 Ha.
 
Dari penggalan pengalaman cerita diatas bukan mengherankan jika suatu tanaman dalam hal ini padi tidak rusak oleh hama dan penyakit tanpa aplikasi pestisida, jika mengingat kembali apa itu konsep Pengendalian Hama Terpadu(PHT) yaitu:
  • Pemahaman terhadap agroekosistem
  • Perencanaan agroekosistem
  • Pertimbangan rasio biaya versus keuntungan dan keuntungan versus resiko
  • Toleransi terhadap hama
  • Menyisakan populasi hama
  • Waktu aplikasi bila perlu
  • Pengertian dan penerimaan masyarakat akan pht
Dalam poin 4, 5 menjadi landasan teori dari cerita diatas, walaupun mungkin si pemilik lahan dalam kisah diatas tidak mengerti akan konsep PHT ini namun mungkin tujuan dari si pemilik lahan tidak melakukan aplikasi pestisida karena memberikan toleransi kepada hama yang juga makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan membutuhkan makan. Dengan aplikasi pestisida, selain hama musuh alami juga akan ikut mati terkena dampaknya, malah musuh alami ini lebih peka terhadap pestisida sehingga terkena sedikit saja maka bisa dipastikan akan mati, tidak pernahkah terfikirkan dalam benak angan-angan sobat semua.... Adanya hama akan memicu banyaknya populasi musuh alami, dengan adanya populasi musuh alami yang banyak itu sudah cukup untuk menjaga pertanaman sobat semua dari serangan hama, asalkan dari awal tanam tidak diaplikasi pestisida sama sekali, jika populasi menghawatirkan cukup digunakan pengendali hayati yang aman bagi musuh alami seperti Agens Hayati, Sebenarnya dalam kehidupan ini dibutuhkan sebuah keseimbangan agar suatu proses kehidupan dapat berjalan sempurna, jika ketimpang sebelah maka akan mengakibatkan dampak yang yang kurang baik pada lingkungannya.

Sedekah juga memberikan andil yang luar biasa terhadap rizki dan kesuksesan seseorang dalam kehidupannya. Pada cerita diatas pemilik sawah tidak enggan dalam memberikan sedekah kepada warga disekitarnya walaupun panen yang didapat juga tidak begitu banyak karena keterbatasan lahan yang dimilikinya bahkan juga kepada hama yang ada dipertanamannya diberikan kesempatan untuk makan, namun hal itu tidak mengurangi hasil yang diperoleh malahan dengan izin Tuhan Yang Maha Esa tanamannya selalu diselamatkan dari serangan hama dan penyakit yang menyebabkan gagal panen sehingga diperoleh panen berlimpah. Seperti yang sudah difirmankan Allah SWT dalam surat An-Nisa’ ayat 114 dan Hadist dibawah ini
 
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar"
Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, "Ketika seorang hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satu berkata, 'Ya Allah, berilah pahala kepada orang yang menginfakkan hartanya.' Kemudian malaikat yang satu berkata, 'Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil." (Muttafaq 'Alaih).
Dengan menganggap berkurangnya hasil tanaman karena serangan mama maupun penyakit sebagai sebagian dari zakat atau sedekah yang harus ditunaikan seharusnya menjadikan kita semua intropeksi diri dan berbenah untuk bisa lebih ihlas lagi dalam beribadah dan sedekah untuk meraih kesuksesan lahir batin dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat....

Sekar macapat-Suluk Syeh Ngabdul Salam

12.14 Add Comment

Dalam tag label macapat ini saya akan menyalin Suluk Syeh Ngabdul Salam yang terangkum dalam pupuh tembang macapat. Isi dari tembang macapat ini tentang petuah keagamaan yang memiliki makna sangat dalam, perlu perenungan untuk bisa menyerap semua yang terkandung dalam pupuh-pupuh macapat ini. Semoga memberikan manfaat bagi kita semua terutama untuk mempertebal keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

ASMARADANA bagian 1

1.       Rasaning ngelmu winardi,
Densawung sekar macapat,
Mastawaa sarahsane,
Widadaning kasampurnan,
Raracikaning rasa,
Kulinakna kang satuhu,
Sumawana pralebdakna.

2.       Ulun miwiti amuji,
Ngluhurken asamaning Allah,
Kang murah ing dunya kabeh,
Kang pinuji tan pegat,
Angganjar kang kawlas ayun,
Mring sakehing kawulanya,

3.       Ping kalih ulun memuji,
Mring Kanjeng Nabi Muhammad,
Salalahu Wasalame,
Kang marentah ing sarengat,
Tur nabi sinung rahmad,
Pangulu sakabeh rusul,
Kekasihira Hyang Suksma.

4.       Sigeg gupitaning puji,
Wonten sajuga pandhita,
Syeh Ngabdul Salam wasatane,
Mratapa neng jroning pura,
Lamine tan winarna,
Tinarima ing hyang agung,
Kinabul sesedyanira.

5.       Nuju sineba ing siwi,
Rahaden Sasrawidagda,
Sang tapa lun andikane,
“kulup den kepareng ngarsa”
Raden majeng wot sekar,
Sarwi umatur “Pukulun,
Mugi paringa piwejang.

6.       Kawula nuwun udani,
Pratingkahe tiyang asalat,
Kakekat lan makripate,
Sarengan lawan tareqat,
Kang kawengku ing salat,
Kawula nuwun pituduh”
Sang tapa alon ngandika.

7.       “Ingkang dhingin iku tebir,
Wicara perlune salat,
Mangka wolulas kathahe,
Kaping kalih aran niyat,
Kawengku jroning ekhram,
Iku kurupe wewolu,
Kang lapal allahu akbar.

8.       Kang dhingin aksara alip,
Alip kamil aran ira,
Lam awal kaping kalihe,
Mertabate akadiyat,
Lam akir kaping tiga,
Mertabat wahdat dumunung,
Sastra ehe ping sekawan.

9.       Wakidiyat kang wewangi,
Alip kang kaping limanya,
Mutakalimun wakite,
Kang kaping nem kab kabirah,
Pitu be rububiyah,
Re rapingul derajat kun,
Sampun jangkep kurup asta.

Masa lalu, Antara Sejarah Dan Kenangan

11.57 1 Comment
masa-lalu-antara-kenangan-dan-sejarah
Siapa diantara kita yang tidak punya masa lalu. Tak ada satupun yang hidup di dunia ini yang tak memiliki masa lalu. Namun apakah sama diantara kita dalam memaknai masa lalu yang pernah terjadi dalam goresan kisah hidup kita?? Tentu tidak sama karena setiap individu memiliki cara pandang dan pemaknaan yang berbeda terhadap sesuatu hal, tergantung dari sisi yang sebelah mana melihatnya, atau mungkin melihatnya dari segala sisi yang tentunya akan menjadi sebuah kesimpulan yang sangat bijak.

Sebenarnya bukan masalah, apapun pengertian kita tentang masa lalu, akan tetapi sedikit banyak pengertian yang yang mendasari pemikiran tentang makna masa lalu akan berpengaruh kepada cara pandang kita ketika berjalan melalui liku-liku jalan kehidupan ini. Mengapa demikian.... apapun yang mendasari keyakinan kita tentang masa lalu merupakan cerminan cara berjalan kita dimasa mendatang. Tidak percaya??? Coba sobat semua merenung sejenak.... ternyata masih bingung juga.... memaknai tentang setiap kejadian dalam perjalanan kehidupan tentunya butuh waktu yang tidak sebentar. Merenung berbeda dengan diam sejenak untuk memikirkan sesuatu, merenung lebih kepada memhami, mendalami, dan memikirkan dengan hati apa yang menjadi bahan renungan.

Saya sendiri memaknai masa lalu setidaknya menjadi dua yakni sabagai sejarah dan sebagai kenangan. Kenapa masa lalu sebagai sejarah? Seseorang yang menganggap masa lalu sebagai sebuah pijakan untuk lebih baik kedepannya, mengambil hikmah dari semua peristiwa yang sudah pernah dilaluinya sebagai pelajaran dimasa yang akan datang tentunya agar tak mengulangi apa-apa yang pernah menjadi kesalahan dimasa lalunya. Dan kenapa pula masa lalu sebagai kenangan? Seseorang yang mengartikan masa lalu sebagai cerita indah yang pernah dilaluinya dan akan selalu diingat dan dikenang sepanjang masa hidupnya.

Persoalan yang akan saya tekankan disini adalah cara penempatan pengertian masa lalu dengan tepat, sehingga kita tidak dirugikan dengan pemaknaan yang tidak pada tempatnya. Suatu contoh...... “Ada seorang cewek yang putus dengan pacarnya padahal telah berpacaran selama 5 tahun, parahnya nie cewek diputusin karena ditinggal menikah oleh cowoknya dengan cewek lain yang lebih segalanya dibanding dia, tentu sangat menyakitkan hati... terkadang hal ini membuat trauma yang berkepanjangan bagi si cewek tersebut, dan terdapat beberapa kasus yang sampai tua tidak menikah.”

Salah satu faktor paling besar yang mempengaruhi selesai atau tidaknya sebuah persoalan adalah pemikiran kita sendiri, ya salah satunya tentang pemaknaan konsep masa lalu yang sudah tertanam dalam diri kita sejak dulu. Dalam persoalan diatas si cewek menggunakan pemaknaan masa lalu sebagai kenangan yang tentunya kurang tepat dalam situasi yang seperti ini, mengapa?? Dengan menganggap putusnya dia-si cewek dengan pacarnya sebagai sebuah kenangan maka si cewek susah move on dari cowoknya, selalu dihinggapi perasaan trauma, dan takut untuk mencoba menjalin hubungan yang lebih serius dengan cowok lain. Lebih parahnya cewek yang seperti ini akan menganggap semua laki-laki di dunia ini sama, tidak ada yang bisa dipercaya. Ini berdampak sangat buruk bagi masa depannya. Beda jika si cewek mengartikan peristiwa ini sebagai sejarah, tentunya setelah cukup waktu menyelesaikan persoalan hatinya, dalam hal ini menata kembali hati yang telah runtuh dan terkoyak karena diputus pacarnya, maka pasti dengan mudah melewati hari-hari depannya tanpa perasaan trauma karena semuanya dianggap sebagai sebuah jalan yang memang harus dilalui untuk menemukan jodoh sejatinya dan mengambil hikmah dibalik kejadian tersebut.

“Masa lalu adalah sejarah dan kenangan, masa sekarang adalah anugerah, masa depan adalah rahasia Tuhan Yang Maha Kuasa”
JustForex