Teknik Pembuatan POC Urine Manusia Ala Serat Lontar

10.21
fermentasi-urine-manusia
Fermentasi Urine Manusia
Pupuk organik cair urin sapi saat ini sudah sangat populer di kalangan para sobat tani semua tentunya, selain manfaatnya yang boleh dibilang sangat bagus sebagai pupuk organik cair yang paling mudah untuk diproduksi sobat-sobat tani tanpa kesulitan cari bahan dan kerumitan proses pembuatannya. Selain dari pada itu pupuk organik cair urin sapi juga bersifat penolak hama tanaman atau repelent sehingga bisa membantu memudahkan kerja petani dalam mengendalikan serangan hama pada pertanaman budidayanya.

Dalam kesempatan kali ini yang saya mau bagikan disini bukan pembuatan pupuk organik cair yang berbahan baku dari urine sapi akan tetapi pupuk organik cair dari urine manusia. Sekilas dalam pemikiran kita tentunya terlintas pikiran jijik dan jorok karena harus menampung urine kita sendiri dalam proses pembuatannya, namun hal itu tidak sebanding dengan manfaat yang akan kita peroleh pada pertanaman kita. Dengan biaya yang sangat murah bahkan bahan baku urine ini gratis karena yang akan dipakai adalah urine kita sendiri, buat apa susah-susah beli sementara setiap hari kita pasti mengeluarkan urine.

Lalu sebenarnya apa saja yang terkandung didalam urine manusia sehingga POC urine manusia ini tergolong salah satu POC terbaik dengan proses pembuatan yang paling mudah. Didalam urine terkandung berbagai macam zat antara lain:
  • Air 90%
  • Urea 2%
  • Sodium 0,1%
  • Creatinin 0,1%
  • Uric Acid 0,03%
  • Ammonia 0,05%
  • Sulphate 0,18%
  • Phosphate 0,12%
  • Chloride 0,6%
  • Magnesium 0,01%
  • Calcium 0,015%
  • Potassium 0,6%
Cukup lengkap bukan sebagai penyedia unsur hara makro dan mikro bagi tanaman walaupun jumlahnya relative kecil. Namun urin manusia memiliki kandungan yang paling komplek dibanding urine biantang seperti sapi kambing dan lainnya, itu semua mungkin dikarenakan manusia mengkonsumsi nutrisi yang lengkap dan seimbang. Berikut ini saya sajikan tabel kandungan unsur hara makro pada kotoran cair dan padat pada beberapa binatang ternak.

Nama Ternak & bentuk kotorannya
tabel-kandungan-unsur-hara-kotoran-ternak
(Sumber: Lingga 1991)
Sementara kegunaan urine manusia ternyata sudah sejak jaman dahulu digunakan manusia untuk berbagai keperluan antara lain:
  • Dukun Aztec menggunakan urin untuk membasuh luka luar sebagai pencegah infeksi dan diminum untuk meredakan sakit lambung dan usus.
  • Bangsa Romawi Kuno menggunakan urin sebagai pemutih pakaian.
  • Di Siberia, orang Kroyak meminum urin orang yang telah mengonsumsi fly agaric (sejenis jamur beracun yang menyebabkan halusinasi bahkan kematian) atau sejenisnya untuk berkomunikasi dengan roh halus.
  • Dahulu di Jepang, urin dijual untuk dibuat menjadi pupuk.
  • Penggunaan urin sebagai obat telah dilakukan oleh banyak orang, di antara mereka adalah Mohandas Gandhi, Jim Morrison, dan Steve McQueen. (source:Wikipedia)
Sudah cukup kan sobat muter-muternya nyari penguat argumen untuk melanjutkan membuat POC urine manusia. Diatas juga disebutkan kalau di jepang sudah sejak dahulu pemakaian urin manusia sebagai pupuk. Kalo begitu langsung saja ke bahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan POC urine manusia.

Bahan
  • Urine 5lt
  • Air beras 2lt
  • Air gula 2lt(gula 0.5kg)
  • Kunyit dan jahe @0.5KG(diblender)
  • Susu krim 2 sachet
  • Fermentor (EM4, atau fermentor yang lain) 1 Lt
 Cara pembuatannya
  • Air Cucian beras 2 liter dan usahakan bukan beras kemasan karena banyak beras kemasan yang sudah dipoles sehingga ketika dicuci airnya sudah bening.
  • Gula 0,5 Kg dilarutkan dalam 2 liter air sampai benar-benar larut.
  • Kunyit dan jahe atau jenis empon-empon yang lain ditumbuk halus atau di blender.
  • Masukkan semua bahan yang sudah disiapkan kedalam drum kapasitas 10 liter untuk ukuran konsentrasi seperti bahan di atas.
  • Ditutup rapat dan fermentasikan selama 2-3 minggu, jika memerlukan buatkan sistem pembuangan udara dengan selang yang di masukkan dalam botol air mineral yang berisi air.
Fermentasi ini akan membuang gas amonia yang terkandung dalam urine sehingga ketika sudah selesai proses fermentasinya bau yang ditimbulkan tidak terlalu menyengat dan tidak menimbulkan keracunan pada tanaman yang terkadang membuat kering daun tanaman yang terkena cairan urin yang belum difermentasi. Sementara dosis yang digunakan dalam aplikasi untuk tanaman adalah 1:30 atau 500ml/tangki 15Lt. Dosis ini bukan sesuatu yang baku karena setiap tanaman mempunyai kebutuhan yang berbeda akan unsur hara sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing tanaman.

Selamat mencoba dan selamat berinovasi buat sobat-sobat semua...
Previous
Next Post »
JustForex